Posts

Showing posts from December, 2014

Be Positive

Hai geis! Balik lagi nih gue di blog. Kali ini gue enggak bakalan serius-serius amat, masalahnya lagi enggak mau bikin topik sih. Mau bikin karya sastra, tapi perasaan gue lagi enggak peka nih. Mungkin gara-gara kurang tidur kali yah? Cuma mau cerita sedikit aja. Enggak apa-apa kan? Enggak apa-apa dong, kan ini blog sayah, situ bisa apah?! Hahaha... Gue mau cerita soal perubahan diri yang lagi gue alamin. Emang positif itu selalu baik, kecuali positif yang di luar nikah ya geis. Itu enggak baik, dan enggak boleh ditiru. Berpikir positif terhadap suatu masalah ternyata bikin solusi dari masalah itu cepet ketemu loh geis. Serius ini, enelan. Hehehe... Entah gimana dan dari kapan, mungkin gara-gara faktor umur juga kali yah. Seolah-olah dari diri gue muncul kebijaksanaan ketika ngehadepin masalah, yang bikin gue bisa ngeliat berbagai problem dari beberapa sudut pandang, kemudian mengambil solusi yang seakan-akan terbaik. Kenapa gue tulis seakan-akan, karena itu subjek...

Mati, As Simple As That

Image
MATI. Ya...mati. Sebuah kata yang membuatku takut. Sebuah kata yang tidak sepele. Mati, sebuah kata berdaya magis besar, sakral, dan tak bisa sembarang dipakai. Ketika berpikir tentang kata tersebut, seketika bulu kuduk merinding. Agama yang memperkenalkan diriku pada kata tersebut. Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Mati mempunyai persamaan kata yang beragam. Meninggal, tewas, gugur, wafat, adalah padanan kata yang disematkan kepada makhluk hidup apapun yang mencapai batas waktu terakhirnya di dunia. Ketika selesai sosok yang aku perankan, hari sudah tidak membutuhkanku lagi. Mati adalah akhir kisahku di bumi ini. Jasad membeku, terbujur kaku, tak mampu berucap, apa lagi berbuat. Diam, diiringi tangisan hingga ke liang lahat. Klise, tapi setiap orang pasti akan mengalami hal tersebut. ”Pernah kepikiran enggak sih, kalo tiba-tiba kita mati saat ini juga?” “Gue sih pernah. Jujur aja, gue belum siap.” Ujarku. Belum siap untuk meninggalkan semua orang yang ku k...

Elegi Hujan

Hujan. Fenomena unik dimana ribuan bahkan jutaan tetes air berjatuhan dari langit menghantam apapun yang ditemuinya di muka bumi. Sains memberikan keterangannya atas fenomena hujan. Semua terjadi dengan sistematis mulai dari proses aliran sungai menuju laut, kemudian air menguap ke udara, proses kondensasi, kemudian kembali lagi jatuh ke bumi. Itulah proses ilmiah yang kita kenal tentang hujan. Benturan yang terjadi antara air yang jatuh dengan cepat karena efek gravitasi dan permukaan bumi, menimbulkan suara gemericik yang indah. Seperti suara riuh tepuk tangan dalam sebuah akhir pertunjukan musik, seakan dunia bergembira menyambut turunnya hujan. Rasa. Entah kenapa hujan seakan dapat memicu kita untuk lebih peka. Hujan memainkan perannya sebagai alat pemutar memori yang menghadirkan kembali kilasan masa lalu. Membangkitkan rasa, perasaan atas sesuatu yang telah kita lupa. Untuk yang sedih dan dirundung rindu yang akut, hujan seakan mewakili pahi...