Posts

Showing posts from November, 2015

Mahasiswa Absurd (Chapter 5)

Jam tiga sore, gue meluncur ke kampus tetangga, nyamperin Putri yang baru aja beres kuliah. Lewat pesan burung merpati gue coba hubungin Putri. Gue ajak dia ketemuan di taman dekat kampusnya. Soalnya kalau ketemu di kampus, takut ada Indah. Kalo Indah tau, semua aktivitas gue dan Putri bisa diketahui sama Rendi dan temen-temen kontrakan gue yang lain. Gue pun mengayunkan sepatu vans berisi kaki gue ke arah taman. Sesampainya di taman, duduk dua-duaan. Makan roti buaya, dengar lagu cinta. Eh, itu mah lirik lagunya Naif. Pas gue hampir nyampe ke taman, gue udah ngeliat Putri dari kejauhan. Saking jauhnya, gue enggak bisa bedain yang mana Putri, yang mana ibu kost, yang mana rektor kampus gue. Gue coba perjelas lagi penglihatan gue dengan cara melangkah mendekati taman. Sebuah taman yang asri. Lokasi ini sengaja gue pilih, karena udaranya adem dan suasananya yang tenang. Warga kota Bandung memang banyak memilih taman untuk jadi lokasi ngumpul-ngumpul. Untungnya, di Bandung memang...

Abadikan Dalam Tulisan

Image
Abadikan dalam tulisan. Sebuah kalimat yang akhirnya menjadi teramat intim bagiku. Sebagai seorang yang gemar memenuhi buku tulis dengan catatan pribadi, aku mulai merasakan aku ini adalah seorang penulis. Aku tak yakin. Saat ini pun aku masih merasa aku ini hanya manusia iseng yang sering berdialog dengan angan, menggali sebuah ingatan, berujar dalam keheningan, kemudian menumpahkannya pada kertas putih bersih yang kubeli dari warung. Aku masih tak yakin. Sedari ku masih sekolah, buku tulisku kupenuhi dengan cerita fiksi hasil karanganku. Cerita itu kuberikan pada teman-temanku. Terasa bangga ketika mereka tertawa dan dibuat kagum oleh kisah-kisah fiksi yang kuceritakan. Saat itu aku hanya sebatas anak SMP, bukan penulis. Masa SMA pun seperti itu. Setiap ada waktu luang, kuhabiskan waktuku untuk membaca, menulis, dan menggambar. Ada satu lagi muncul hobi baru, yaitu bermain musik. Beberapa tulisan pribadiku berhasil kugubah menjadi syair. Lirik lagu hasil ciptaan yang t...

My Opinion About The Book: "Agenda Mendesak Bangsa"

Image
Judul: Agenda Mendesak Bangsa: Selamatkan Indonesia! Penulis: M. Amien Rais Penerbit: PPSK Press Tahun terbit: 2008, April (Cetakan kedua) Nilai (antara 1 sampai 9): 8 Cover: Entah dari mana gue dapet ini buku. Lupa sih, tapi yang jelas ada di tumpukan buku yang ada di kamar gue. Buku karangan mantan Ketua MPR Era 1999-2004, bapak Amien Rais. Dirilis di tahun 2008 yang intinya mengkritik kebijakan pemerintahan SBY-Kalla (2004-2009). Entah tujuan buku ini dibuat untuk apa. Ada yang bilang buku ini menyatakan sikap politik pak Amien, yang di tahun berikutnya (2009) berniat muncul di permukaan publik sebagai salah satu calon Presiden, tetapi akhirnya gagal bertarung. Atau mungkin memang bapak yang (katanya) sempat dijuluki ‘penggagas reformasi’ ini jujur apa adanya, tidak ada maksud politis apapun dalam membuka banyak kisah ‘misteri’ yang tersembunyi dari muka publik terkait situasi nasional. Mungkin gue telat mereview buku ini, toh gue juga baru baca di tahun 2015 i...

Romantisme Kuota

Generasi muda dan jaringan internet sedang menjalani hubungan yang teramat romantis di dekade terakhir kehidupan dunia. Dua sejoli ini nampaknya sukar untuk dipisahkan satu dengan lainnya. Seolah-olah antara satu dengan yang lainnya merupakan suatu kesatuan yang harmonis, tanpa ada cela sama sekali. Hubungan antara keduanya pun seakan sudah menjadi lumrah bagi seluruh dunia. Semua orang mengetahui bahwa anak muda masa kini sudah bisa dipastikan menjadi manusia pemuja teknologi informasi. Beragam manfaat memang diraih lewat perkembangan teknologi yang terjadi. Meeting sudah bisa dilakukan tanpa tatap muka, sehingga berbagai kesepakatan muncul tanpa cost yang besar, malah cenderung tanpa biaya. Kemudahan-kemudahan semakin memanjakan generasi muda. Dengan sebuah gadget, sambil tiduran di kamar pun, anak muda saat ini sudah bisa melihat dunia. Bahkan, banyak yang mampu berkontribusi dalam berbagai peristiwa di belahan dunia lainnya. Itu terjadi dengan tanpa meninggalkan rumah....

Sepakbola Eropa Kita

Image
Entah mengapa akhir-akhir ini enggak pernah kepikiran buat nulis tentang sepakbola. Otak ini sibuk dengan ilusi-ilusi lainnya, yang memang teramat mendesak untuk dipikirkan. Seiring berjalannya sanksi FIFA untuk Indonesia, belum terlihat perdamaian antara PSSI dan pemerintah yang berdaulat, untuk satu visi ke depan demi memajukan sepakbola nasional. Sudahlah, berhenti disitu. Lebih baik kita bahas benua kiblat sepakbola, Eropa. 2015 hampir berakhir, segala turnamen musiman sedang berjalan menuju titik tengah. Sementara kualifikasi menuju Euro 2016 di Perancis, telah berakhir. Tersisa babak playoff demi 4 tiket pamungkas menuju Paris, yang diperebutkan tiga negeri skandinavia, tiga negeri balkan, sebuah negeri britania, dan satu pecahan Soviet. Kita tunggu siapa yang lolos, terus nanti gue bakalan bahas peluang satu persatu timnas. Sementara pada kasta tertinggi kompetisi penuh gengsi klub-klub eropa, UEFA Champions League, sudah merampungkan setengah perjalanan fase grup, ...