My Opinion About The Book: "Pendidikan Kaum Tertindas"
Judul: Pendidikan Kaum Tertindas
Terjemahan dari: ‘Pedagogy Of The Oppressed’ terbitan
Penguin Books, 1972
Penulis: Paulo Freire
Penerbit: Pustaka LP3ES Indonesia
Penerjemah: Tim Redaksi LP3ES
Tahun terbit: 2008, April (Cetakan keenam)
Nilai (antara 1 sampai 9): 8,5
Cover:
Back to my blog
guys! Kali ini gue bakalan ngereview buku jadul karya Paulo Freire nih.
Siapakah tokoh yang satu ini? Menurut wikipedia, Paulo Freire adalah seorang
tokoh pendidikan asal Brasil, dan merupakan salah satu teoritikus pendidikan
yang berpengaruh di dunia. ‘Pendidikan Kaum Tertindas’ merupakan karya tulisnya
yang fenomenal. Menjadi acuan bagi banyak gerakan pendidikan rakyat di dunia.
Begitu menurut yang gue baca di internet. Begitu ringkas dan padat, hanya terdiri
dari 200 halaman lebih. Ini merupakan salah satu bentuk kritik Paulo Freire
terhadap sistem pendidikan yang berlaku di dunia, khususnya di Brasil.
Buku ini terdiri
dari empat bab, dalam edisi revisi yang sudah di terjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia oleh Pustaka LP3ES yang gue baca, terdapat Prawacana yang ditulis
oleh F. Danuwinata. Prawacana ini merupakan pengantar untuk memahami konteks
yang ditawarkan oleh buku tersebut. Prawacana yang menghindarkan dari persepsi
yang salah. Disamping itu, ada juga pengantar yang diterjemahkan dari versi
Inggrisnya yang ditulis oleh Richard Shaull. Semua pengantar mengarahkan kita
agar lebih memahami sepak terjang Paulo Freire dan juga teori yang
ditawarkannya.
‘Pendidikan Kaum
Tertindas’ menjelaskan bahwa sistem pendidikan yang ada, terutama di Brasil dan
bagian Amerika Latin lainnya di era 1970-an, merupakan sisa dari kolonialisme
yang melanda wilayah tersebut di era sebelumnya. Sistem yang mempertahankan
penindasan dari penguasa – pemerintahan negara – kepada rakyat, sebagai yang
tertindas. Sebuah sistem yang menurut gue diterapin di hampir seluruh negara
berkembang yang ada di dunia. Dimana guru bertindak sebagai yang tahu
segalanya, sedangkan murid tak mengetahui apapun. Hal yang membuat guru
berkuasa terhadap murid, tanpa memberi kesempatan murid untuk mengembangkan
pola pikirnya. Semua ilmu didapat dari apa yang dialami oleh guru, dan tidak
melibatkan murid dalam proses pencarian pengetahuan tersebut. Sistem yang om
Paulo bilang sebagai sistem gaya bank. Guru sebagai penabung, dan murid sebagai
celengannya.
Menurut om Paulo,
sistem seperti ini harus diubah. Ia menawarkan teori pendidikan hadap masalah,
dimana guru dan murid sama-sama belajar dan mengajar dalam satu kesempatan
sekaligus. Hal ini membuat guru menjadi teman dari murid. Saling mempelajari
dan meneliti permasalahan secara bersama-sama. Membuat murid turut berpikir dan
mendapatkan pemahamannya sendiri tentang apa yang sedang dipelajarinya. Begitu
juga guru, yang bisa mendapatkan pengetahuan baru dari muridnya, berdasarkan
penelitian bersama yang dijalankan. Konsep yang ditawarkan om Paulo ini
tentunya membuat guru dan murid berada dalam kedudukan yang setara. Semua
menjadi guru, dan semua dalah murid.
Sistem hadap
masalah inilah yang coba ditawarkan om Paulo kepada para pemimpin revolusi
dunia. Pemimpin yang coba membebaskan rakyat dari penindasan, sebuah warisan
budaya dari zaman kolonialisme. Beberapa contoh pemimpin revolusi yang tentunya
mudah ditemukan di Amerika Latin pada waktu buku ini ditulis. Semua menuju
negara yang sejahtera, sebagai mimpi utama segala bangsa. Menurutnya, sistem
pendidikan hadap masalah akan memberikan jalan bagi rakyat untuk memahami
jalannya kehidupan. Selama ini, rakyat hanya memahami dirinya sebagai makhluk
terbatas yang sangat tergantung dengan penguasa. Kemiskinan yang melanda,
mereka anggap sebagai takdir dari Yang Maha Kuasa. Tidak ada usaha untuk
mengatasinya, karena sistem pendidikan yang ada tidak mengajarkan rakyat untuk
terlepas dari kondisi sulit yang menimpa.
Sebuah buku yang
sangat berguna bagi siapapun yang ingin memperbaiki kondisi rakyat tertindas. Memberikan
sudut pandang baru dalam tata cara pengorganisasian rakyat. Tahap-tahap teknis
dalam menganalisa apa yang terjadi dalam kehidupan rakyat tertindas dalam
kesehariannya, sampai dengan tahap akhir bagaimana rakyat harus dipimpin menuju
pembebasan, tertuang jelas di buku ini. Menurut gue buku ini sangat bermanfaat.
Mudah-mudahan review yang gue buat juga bermanfaat. See you next time guys...
Comments
Post a Comment