Pancasila = Lima Dasar
Suatu hari di SD Saruni 1 Pandeglang, Andi, seorang siswa kelas III, ditunjuk sebagai petugas Upacara Senin pagi. Di upacara itu, ia akan membacakan teks Pancasila di depan seluruh peserta upacara.
Sempat timbul pertanyaan di benak Andi, "Apa sih maksud Pancasila?"
Sempat timbul pertanyaan di benak Andi, "Apa sih maksud Pancasila?"
"Siapa yang bikin?"
"Kenapa isinya cuma lima sila?"
"Untuk apa sih?" pertanyaan-pertanyaan baru terus muncul, tapi Andi mencoba tidak menghiraukannya, baginya menjadi petugas upacara adalah amanah yang harus dikerjakan sebaik mungkin, agar setelah upacara selesai, Guru wali kelasnya akan bangga terhadap dirinya.
Kemudian saat yang dinanti tiba...
"Pancasila!"
"Satu, Ketuhanan yang maha esa."
"Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab."
"Tiga, Persatuan Indonesia."
"Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan."
"Lima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Halo teman, gw balik lagi nih. Kali ini gw bakalan coba buat mengkritisi tentang eksistensi ideologi Pancasila di kalangan generasi muda Indonesia saat ini. Kesannya sok iyeh bener ya gw?! Seperti yang udah kita pelajarin di sekolahan dulu (bagi yang beruntung bisa sekolah dengan benar), negara kita menerapkan Pancasila sebagai ideologi negaranya, yang uniknya, cuma ada satu-satunya di dunia lho. Pancasila adalah trademark negara kita, dimana semenjak negeri ini lahir di tahun 1945 dulu, founding fathers Indonesia memang sengaja menciptakan Pancasila itu sendiri - dengan susah payah tentunya - sebagai landasan negara. Coba teman-teman bayangkan, negeri yang usianya baru 67 tahun ini mempunyai dasar negara yang berbeda dan satu-satunya, yang dikembangkan oleh putra terbaik bangsanya sendiri, walaupun mungkin mengacu dari beberapa ideologi yang telah ada pada saat itu.

Cukup sudah pengenalan tentang Pancasilanya, untuk info lebih lanjut, hubungi dokter, eh salah....tanya mbah gugel aja ya? (malu lho jadi generasi penerus bangsa yang gak tau sama sekali sejarah bangsanya) Soalnya gw melalui tulisan ini cuman pengin ngajak anak-anak muda jaman sekarang, untuk lebih memahami apa sih tujuan founding father membuat negara ini merdeka dari tangan penjajah, dan kemudian menyepakati Pancasila menjadi dasar negara. Kenapa gw berfikir seperti itu? Karena gw lihat di tahun 2012 ini, generasi muda kita cenderung gak peduli tentang apa yang terjadi dengan negeri ini, miris sekali. Apa sih buktinya? Terbukti dari generasi muda umumnya - yang ada di sekitar lingkungan gw - yang sudah tidak lagi memahami maksud dari Pancasila itu sendiri, dan lebih memilih memaknai kesehariannya dengan berhura-hura tak berujung. Gak usah susah-susah deh, coba aja sesekali lihat tayangan berita di televisi yang isinya banyak memberitakan konflik sosial, seperti tawuran antar sekolah, antar kampung, antar geng motor, antar suporter sepakbola, dsb. Yang jelas, generasi muda - yang harusnya membanggakan dan memajukan negeri ini - begitu tidak menghargai perbedaan dan keberagaman budaya bangsa, yang sebetulnya menjadi keunikan negeri ini. Hal ini jelas menurut gw sangat bertentangan dengan nilai-nilai dari ideologi Pancasila itu sendiri.
Apa yang terjadi? Mengapa seperti itu? Akulturasi dan kesalahan dalam memaknai kebebasan berdemokrasi salah satu sebabnya. Hak asasi manusia terlalu diagungkan, akan tetapi kewajiban asasi manusia - sebagai warga negara yang baik - tidak pernah dijunjung. Individualisme merebak sedemikian rupa, sehingga jiwa saling hormat, saling menghargai terkikis abissss!!! (udah kayak belajar PPKn aja ini mah hehe) Generasi muda kemudian menjadi kehilangan rasa nasionalismenya, kehilangan rasa ingin tahu tentang sejarah negaranya, dan lebih mementingkan kepentingan dirinya dan golongannya saja.
Siapa yang mesti bertanggung jawab? Menurut gw Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan dan pengambil kebijakan, seharusnya lebih dini menanamkan jiwa Pancasila dan kecintaan terhadap negara di hati generasi muda kita, karena di Indonesia-lah saat ini kita hidup, berkembang, bergaul, kongkow, makan, tidur, ngupil, kerja, dan akhirnya kelak meninggal dunia. Pendidikan dasar negeri ini seharusnya mengaplikasikan kurikulumnya untuk lebih menggali pemahaman pelajar cilik terhadap Pancasila. Jangan salah lho, dengan memahami ideologi negara, kita bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Gw sih cuman bisa berdoa, mudah-mudahan dengan rasa cinta kita terhadap negara, melalui pemahaman yang secara menyeluruh terhadap Pancasila sebagai dasar negara, akan membuat negeri ini bersih dari kebusukan di internal pemerintahannya, bersih dari pembohongan publik oleh pemerintah terhadap rakyatnya, bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merugikan, dan bersih dari kemiskinan yang mewabah ini, semoga saja ya teman?!
Comments
Post a Comment