Influence: Strike Anywhere


“Lower the flag! Raise up the Earth! Freedom ‘til death, death until birth!” (Strike Anywhere – I’m Your opposite Number)
Kali ini gw coba sharing tentang salah satu grup band yang berpengaruh dalam cara gw bermusik, nama bandnya Strike Anywhere. Mungkin ada dari teman-teman yang udah tau tentang band ini, ada juga yang tidak. Naaaah, untuk teman-teman yang belum tau inilah, gw sengaja bikin tulisan tentang band Strike Anywhere ini. Check this out!
Strike Anywhere adalah band yang menurut orang amrik sana ber-genre punk rock atau melodic hardcore, yang terbentuk di Richmond, Virginia, Amerika Serikat pada tahun 1999. Awalnya band ini terdiri dari Thomas Barnett (vokal), Matt Smith (gitar-vokal), Matt Sherwood (gitar-vokal), Garth Petrie (bass), dan Eric Kane (drum). Formasi ini sempat bertahan sampai tahun 2007, hingga akhirnya Maat Sherwood keluar, dan digantikan oleh Mark Miller pada posisi gitaris sekaligus vokal. Formasi ini bertahan hingga saat ini, dan seterusnya semoga...
Karakter musik Strike Anywhere umumnya bertempo cepat, bersemangat, dengan melodi yang catchy, dinamis, dengan vokal yang penuh emosi, bernada protes, dan chorus yang bisa mengajak kita bernyanyi bersama. Lirik lagu-lagunya berisi protes terhadap ketidak-adilan sosial yang terjadi di dunia, yang mereka lihat dan rasakan, misalnya tentang kekerasan Polisi, anti-kapitalis, bahaya globalisasi, hak-hak kaum wanita, dan lain-lain.
Salah satu lagu mereka yang menurut gw keren adalah “Instinct” dimana vokal emosi Thomas Barnett terasa meluap sekali, diiringi musik bertempo cepat, menyanyikan lirik yang menceritakan tentang teguran mereka terhadap generasi muda saat ini yang lengah dan tidak peduli terhadap realita sosial di sekitar hidupnya, yang seharusnya generasi muda tersebut menjadi pelopor perlawanan terhadap kapitalisme, dan merubah keadaan dunia menjadi lebih baik.
Coba kalian juga dengerin lagu mereka yang berjudul “I’m Your Opposite Number”. Dengan musik yang sama, Thomas menyanyikan lirik tentang rasa pesimistis terhadap semangat perubahan yang terjadi di Amerika Serikat, seiring dengan terpilihnya Obama sebagai Presiden. Menurut mereka, dengan sistem kapitalis yang masih dianut oleh negaranya tersebut, siapapun yang jadi pemimpin gak akan berpengaruh banyak terhadap krisis ekonomi dan sosial yang sedang terjadi.
Hal inilah yang bikin gw suka sama band ini, gak cuman bikin lagu cinta dan komersil doang. Band yang selalu memberikan motivasi bagi gw, sebagai generasi muda saat ini (maksa), untuk terus peka terhadap ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Apalagi di Indonesia ini, dimana permasalahan negeri ini gak habis-habis, yang akhirnya bikin gw tertarik untuk membuat lagu-lagu bertema sosial, dengan musik yang bertempo cepat juga tentunya. Yah, mau gimana lagi, abis lirik-lirik yang berisi protes dan amarah paling cocok dinyanyikan dengan diiringi musik punk rock melodic hardcore gitu deh...hehe (bener-bener ngasal n maksa...dangdut juga bisa kali...).
Oh iya, sampai sekarang mereka sudah merilis 4 full-length album yaitu Change is a Sound (2001), Exit English (2003), Dead FM (2006), dan Iron Front (2009). Mereka juga pernah merilis beberapa EP, antara lain Chorus of One (2000) dan Fat Club (2001). Beberapa album kompilasi yang pernah mereka ikuti, antara lain Punk Goes Acoustic (2003), Rock Against Bush, Vol. 1 (2004), dan Keep Singing! A Benefit Compilation for Compassion Over Killing (2008).
Nah itulah sedikit pengetahuan yang gw tau tentang Strike Anywhere. Semoga teman-teman semua pada suka, kalau masih penasaran tentang band yang satu ini silahkan cari informasi lainnya lewat mbah gugel. Tertarik untuk melakukan perubahan? Atau hanya sekedar kagum terhadap Strike Anywhere aja? Itu semua terserah kalian, hidup itu pilihan. Gw hanya sekedar berbagi tentang musik yang menjadi bagian dan berpengaruh dalam hidup gw. Terakhir gw coba bagi salah satu video clip dari Strike Anywhere - Instinct selamat menikmati teman.

Comments

Popular posts from this blog

My Opinion About The Book: "Mata Malam"

My Opinion About The Book: "The Blackside: Konspirasi Dua Sisi"

My Opinion About The Book: "Pendidikan Kaum Tertindas"