Brasil Menjadi Saksi (Lagi)...

Hari berikutnya, kota Brasilia menyajikan pertandingan antara Perancis melawan Nigeria. Perancis mendominasi pertandingan sejak awal babak pertama, akan tetapi Nigeria berhasil mencetak gol terlebih dahulu melalui Emmanuel Emenike. Namun gol tersebut dianulir wasit karena Emenike berdiri pada posisi offside. Permainan hebat dari kiper Nigeria, Vincent Enyeama, membuat banyak peluang Perancis gagal menjadi gol. Setelah 45 menit pertama skor masih 0-0.

Babak kedua, Perancis bermain ngotot dan semakin menyerang. Akan tetapi kurang padunya Karim Benzema dan Olivier Giroud di lini depan, membuat tim ayam jantan harus kehilangan beberapa peluang. Setelah Giroud diganti Griezmann, Perancis semakin menekan pertahanan Nigeria. Sepertinya kemenangan bagi Perancis hanya tinggal menunggu waktu.

Di sepuluh menit terakhir babak kedua, Paul Pogba memecah kebuntuan setelah berhasil menyarangkan bola ke gawang Nigeria, menyambut umpan sepak pojok dari Valbuena. Di menit akhir pertandingan, sekali lagi tendangan penjuru menjadi awal mula terciptanya gol kedua bagi Perancis. Valbuena berhasi memberikan umpan tarik kepada Griezmann yang berdiri di depan gawang. Sentuhan kecil Griezmann mengarahkan bola menuju kaki bek Nigeria Joseph Yobo. Kapten timnas Nigeria tersebut membelokan arah bola dan membuat bola meluncur ke gawang sendiri. Pertandingan berakhir 2-0 untuk kemenangan Perancis, ‘les bleus’ pun lolos ke perempat final.

Di hari yang sama, di kota Porto Alegre, pertandingan Jerman melawan Aljazair dilaksanakan. Kemenangan akan membawa salah satu tim menuju perempat final dan bertemu dengan Perancis. Diluar prediksi, ternyata Aljazair berani bermain terbuka, dan kerap membahayakan gawang Jerman. Jerman yang tidak menduga permainan menyerang dari Aljazair sempat kewalahan. Beberapa kali bek Jerman lengah menjaga pertahanannya, penyerang Aljazair hanya tinggal berhadapan dengan Manuel Neuer, akan tetapi selalu gagal mencetak gol. Satu peluang Aljazair bisa dikonversi menjadi gol lewat Islam Slimani di babak pertama, akan tetapi gol tersebut dianulir wasit karena Slimani berdiri pada posisi offside. Babak pertama berakhir 0-0.

Babak kedua menjadi pertunjukan tersendiri dari kiper Aljazair Rais M’bolhi, ia berhasil mementahkan beberapa peluang emas dari pemain Jerman. Penyelamatan terbaik M’bolhi adalah ketika dengan sigap menahan sundulan kencang Thomas Mueller, yang berdiri bebas di depan gawangnya. Sesekali Aljazair menyerang balik, akan tetapi pertahanan Jerman bermain lebih baik di babak kedua. Skor 0-0 bertahan hingga wasit meniup peluit di menit 90.

Saat perpanjangan waktu dimulai, para pemain Aljazair sudah terlihat kelelahan. Hal tersebut akhirnya dimanfaatkan Jerman dengan baik. Kelengahan pertahanan Aljazair harus dibayar mahal ketika Schurrle membuka keunggulan bagi Jerman di 15 menit pertama perpanjangan waktu. Babak kedua perpanjangan waktu Aljazair bermain lebih menyerang. Fokus dalam penyerangan membuat pertahanan Aljazair kembali dimanfaatkan Jerman melalui serangan balik. Mesut Ozil menggandakan kedudukan untuk Jerman. Di menit akhir extra time, Aljazair sempat memperkecil kedudukan melalui Abdulmoumene Djabou. Gol tersebut menjadi gol terakhir pada pertandingan ini. Skor 2-1 untuk kemenangan Jerman. Mereka akan berhadapan dengan Perancis di perempat final.

Keesokan harinya, Argentina menjamu Swiss di kota Sao Paulo. Kedua tim bermain saling serang sejak pertandingan dimulai, Argentina, melalui duet Messi dan Di Maria di tengah, lebih mendominasi serangan. Namun pertahanan Swiss masih mampu membendung serangan Argentina. Shaqiri menjadi playmaker bagi Swiss melalui serangan balik. Dua kali operan cantik Shaqiri membahayakan pertahanan Argentina. Sayangnya, Xhaka dan Drmic tidak bisa mengkonversi operan tersebut menjadi gol. Babak pertama berakhir imbang 0-0.

Di babak kedua, Argentina terus menekan pertahanan Swiss, tetapi Swiss solid dalam bertahan. 90 menit berlalu skor tetap 0-0, pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Praktis pertandingan menjadi milik Argentina. Di 15 menit kedua perpanjangan waktu, akhirnya Angel Di Maria memecah kebuntuan lewat golnya, umpan dari Messi. Setelah gol tersebut, Swiss mencoba kembali bermain menyerang. Dzemaili hampir menyamakan kedudukan jika saja sundulannya tidak membentur tiang gawang Argentina. Skor 1-0 bertahan hingga akhir 120 menit. Argentina lolos ke perempat final.

Belgia berhadapan dengan Amerika Serikat di hari yang sama. Stadion Fonte Nova di kota Salvador menjadi saksi pertarungan sengit antara kedua negara. Timnas Belgia mendominasi serangan, dan Amerika Serikat sekali-kali melancarkan serangan balik yang berbahaya. Akan tetapi skor kacamata tidak berubah hingga 90 menit pertandingan berakhir. Hal tersebut membuat diadakannya extra time. 15 menit pertama Belgia mampu mencetak 2 gol melalui Kevin De Bruyne dan Romelu Lukaku. Di 15 menit kedua, Amerika Serikat berhasil memperkecil ketertinggalan melalui Julian Green. Namun hingga akhir babak perpanjangan waktu, Amerika Serikat tidak mampu menyamakan kedudukan. Skor pertandingan berakhir 2-1. Dengan demikian, Belgia melaju ke perempatfinal dan akan melawan Argentina pada tanggal 5 Juli di Brasilia.


Sejak turnamen piala dunia mulai diadakan tahun 1930, baru di Brasil inilah, seluruh juara grup mampu lolos ke perempatfinal. Semua tim ingin menunjukan bahwa mereka layak menjadi juara di grupnya masing-masing. Juara grup A Brasil, akan bertemu juara grup C Kolombia. Pemuncak klasemen grup B Belanda, bertemu kuda hitam Kosta Rika dari grup D. Unggulan grup E Perancis, akan bertemu juara grup G Jerman, dan Argentina sebagai juara grup F, akan melawan Belgia dari grup H. Kira-kira siapakah yang mampu bertahan dan melaju ke semifinal? Nantikan kisah berikutnya...

Comments

Popular posts from this blog

My Opinion About The Book: "Mata Malam"

My Opinion About The Book: "The Blackside: Konspirasi Dua Sisi"

My Opinion About The Book: "Gadis Pemberontak"