Posts

Showing posts from November, 2014

"BBM Yang Cuma Di Read..."

“Kasian angkutan umum. Udah mah jarang ada penumpangnya, ongkosnya terpaksa naik gara-gara harga bensin naik. Makin jarang aja penumpangnya kalo gitu” Polemik kenaikan harga BBM Bersubsidi terus menerus berulang. Berganti pemerintahan solusi yang ditawarkan selalu sama, meminta bantuan masyarakat untuk meringankan beban anggaran negara. Dengan naiknya BBM senilai dua ribu rupiah, sama artinya kayak kita patungan dua rebu ewang buat nambahin duit pemerintah yang kurang, supaya bisa beli BBM ke toko minyak. Pemerintah kali ini coba mengurangi subsidi dari sektor konsumtif ke sektor produktif seperti pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Hal yang juga menjadi alasan dari pemerintahan sebelumnya ketika menaikan harga BBM bersubsidi. Tetapi apa yang dulu terjadi adalah pengalihan subsidi tersebut seperti tidak ada dampaknya sama sekali di masyarakat. Pembangunan tetap berjalan lambat, sementara kualitas layanan kesehatan dan pendidikan masih dibawah harapan. Pem...

Sumpah Pemudah

Ketemu lagi geis, selamat datang di blog gue. Gue kali ini bakalan coba nulis tentang apa yang ada di pikiran gue soal sumpah pemuda, mumpung gue masih muda nih ceritanya hehehe. Masih pada inget sama isi Sumpah Pemuda enggak? Nih gue coba ingetin apa isinya ya geis: “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia!” “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia!” “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia!” Udah pada inget kan?! Nah, kalo gitu gue lanjut nulisnya ya... Pernyataan sikap dari para pemuda Indonesia di tanggal 28 Oktober 1928 tersebut, menunjukan kebulatan tekad bersama para pemuda pada waktu itu untuk bersatu melawan penindasan bangsa asing di tanah air kita, yang pada saat itu masih bernama Hindia-belanda. Sumpah yang menjadi salah satu tonggak perjuangan para pemuda pada masa itu menuju kemerdekaan, yang akhirnya bisa diproklamasikan pada tan...

Safety First Football

Melanjutkan tulisan sebelumnya yang berjudul “Sepakbola Kambing”, sepertinya tidak lengkap jika kita tidak melihat ada apa dibalik peristiwa tersebut. Kenapa terjadi sebuah pertandingan culas pada gelaran penting 8 besar divisi utama liga Indonesia, antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang. Kasus seperti ini harus dilihat secara menyeluruh, kita jangan hanya fokus pada pertandingan PSS Sleman vs PSIS Semarang saja. Akan tetapi harus kita lihat pula hal yang menjadi alasan mengapa kedua tim ini sangat ngotot menginginkan kekalahan satu sama lain. Ya, menurut peraturan di babak 8 besar divisi utama Liga Indonesia, kemenangan PSS Sleman maupun PSIS Semarang akan mengantarkan salah satu tim lolos ke semifinal dan berhadapan dengan tim yang ‘menakutkan’: Borneo FC. Bukan ditakuti di atas lapangan, akan tetapi Borneo FC ditakuti karena ancaman dan tekanan yang diberikan para pendukungnya terhadap para pemain tim lawan yang bertandang ke Kalimantan. Hal ini sudah terbukti pada gel...

Sepakbola Kambing

Masih ingatkah dengan sepakbola gajah? Tragedi sepakbola yang membuat malu negara kita belasan tahun lalu itu, kini telah berubah menjadi sepakbola kambing. Ya... baru-baru ini sepakbola Indonesia kembali memunculkan bau tak sedap, seperti bau kambing. Enek, membuat lambung mual dan ingin memuntahkan segala isi perut ke atas lapangan hijau. Sepakbola dan kambing biasanya hanya bertemu pada saat sebuah pertandingan sepakbola dilangsungkan diatas lapangan rumput, di desa-desa, dimana banyak kambing berkeliaran mencari makan di lapangan tersebut. Namun di minggu terakhir bulan Oktober 2014 kemarin, sepakbola dan kambing sepertinya secara sengaja berkolaborasi dengan apik dalam suatu pertunjukan yang amat sangat mencoreng nilai sportivitas dalam dunia olahraga. Bau busuk kambing menyeruak dari divisi utama liga sepakbola Indonesia. Pertandingan PSS Sleman melawan PSIS Semarang yang menebar bau tak sedap tersebut. Partai usiran yang dilangsungkan di lapangan sepakbola kawasan milit...