My Opinion About The Book: "Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela"
Judul: Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela
Terjemahan dari: ‘Totto-Chan: The Little Girl at The
Window’ terbitan Kodansha International, Ltd., 1981
Penulis: Tetsuko Kuroyanagi
Penerbit: Gramedia (PT Gramedia Pustaka Utama)
Penerjemah: Widya Kirana
Tahun terbit: 2004, April (Cetakan ketujuh)
Nilai (antara 1 sampai 9): 8
Cover:
Sebuah buku yang
memberikan inspirasi. Kalimat tersebut yang pertama muncul di pikiran gue saat
gue selesai baca buku ini. Entah dari mana datangnya buku ini, ketika gue
nongkrong bareng temen-temen di salah satu kontrakan temen gue, tergeletaklah
seonggok novel mungil ini. Temen gue ngga tau buku itu punya siapa. Sedikit gue
baca, ternyata ceritanya ringan banget. Akhirnya gue pinjem aja itu buku.
Lumayan buat mengisi waktu luang.
Malem itu, langsung
gue lanjutin membaca novel yang baru gue pinjem. Isinya ternyata menceritakan
tentang masa sekolah dasar seorang anak perempuan, di sebuah sekolah yang
sangat unik. Totto-chan, begitu nama panggilannya sehari-hari. Awal cerita
menggambarkan kekhawatiran Ibu dari Totto-chan yang mendapat keluhan dari guru
sekolah dasar Totto-chan, tentang perilaku anaknya di sekolah. Perilaku yang
menurut guru tersebut sulit diatur, bandel. Totto-chan pun akhirnya harus
dikeluarkan dari sekolah lamanya. Sang Ibu kemudian memasukan Totto-chan ke
sebuah sekolah baru yang bernama Tomoe-gakuen.
Sekolah tersebut
memiliki bentuk yang berbeda dari sekolah kebanyakan. Gedung kelas di sekolah
baru Totto-chan ternyata adalah sebuah gerbong kereta yang sudah tidak terpakai
lagi. Totto-chan terkesan dengan hal itu, begitu pun ketika ia bertemu dengan
pemilik sekaligus kepala sekolah untuk pertama kalinya. Sosaku Kobayashi,
seorang kepala sekolah yang sangat berbeda dalam mendidik anak-anak muridnya.
Totto-chan senang dengan sikap kepala sekolah, dan aktivitas yang terjadi di
sekolah barunya. Sekolah yang berbeda dari sekolah lamanya, juga dengan sekolah
dasar lainnya pada masa itu. Bagaimana hari-hari Totto-chan di sekolah barunya?
Hehehe, baca sendiri bukunya yaaa. Mudah-mudahan nemu deh bukunya :P
Buku ini – dengan
secara ringan – menggambarkan sebuah konsep pendidikan, yang diterapkan di
sebuah sekolah dasar di negeri Jepang sana. Tetsuko Kuroyanagi alias Totto-chan
coba menceritakan pengalaman masa kecilnya sendiri. Pengalaman mendapatkan
proses pendidikan dengan teknik yang berbeda dari banyak sekolah dasar, pada masa
sebelum Perang Dunia ke-2. Tetsuko coba berbagi kepada para pembacanya tentang
sistem pendidikan dasar yang menurutnya terbaik. Sistem pendidikan yang
akhirnya menginspirasi sistem pendidikan dasar negara Jepang secara
keseluruhan. Setelah menulis buku ini, Tetsuko Kuroyanagi sering diundang
menjadi pembicara, untuk berbagi tentang pendidikan masa kecilnya.
Pantes aja gituh
negara Jepang bisa maju. Gue sih ngeliat salah satu faktor Jepang maju adalah
karena sistem pendidikannya, yang sedari dini sudah mengajarkan anak-anak untuk
kreatif, berani, percaya diri, dan mandiri dalam menyelesaikan segala macam
permasalahan. Sekelumit proses teknik mendidik di Jepang sana, berhasil
digambarkan dengan cara sederhana tapi ngena di dalam novel ini. Sebuah sistem
pendidikan dasar yang akhirnya membentuk karakter manusia Jepang yang mandiri
dan memiliki etos kerja yang tinggi. Sebuah sistem yang layak untuk ditiru oleh
Indonesia, dengan sedikit perubahan kecil sebagai penyesuaian terhadap budaya
yang ada di negeri kita.
Buku ini sangat bermanfaat. Cerita ringan Totto-chan
ini gue lahap Cuma dalam semalem suntuk aja, dan isinya sangat menginspirasi. Besoknya gue balikin itu novel ke
tempat temen gue, sambil gue bilang terima kasih. Temen gue cuma bengong dalam
bingung. Oh iya, sedikit info nih buat yang penasaran... Banyak banget link PDF buat novel ini kok, tinggal search aja di gugel. Sekian dulu yah.
Comments
Post a Comment