Another Poor Guy



Berharap sesuatu yang berbeda...sepertinya masih menjadi harap semata.

Memang diri ini belum bisa memberikan bukti permulaan yang cukup agar kasus bisa di-P21-kan. Proses yang sungguh terlambat dikarenakan kegamangan rasa dalam diri ini. Mudah-mudahan hal ini tidak berkepanjangan, dan akhirnya gagal disajikan di pengadilan kelak. Pengadilan kehidupan.

Aku merasa hanyut terombang-ambing tanpa pegangan. Seseorang yang kuyakini dekat, kini terasa jauh. Memang sulit apabila menggantungkan motivasi hidupmu pada makhluk, bukan pada Sang Maha Pencipta makhluk tersebut. Manusia, aku bagian dari konstelasi rumit sosok makhluk ciptaan-Nya yang dikata sempurna. Tetapi masih saja diri ini membutuhkan orang lainnya untuk dapat mendekati kesempurnaan. 

Seseorang yang kini hilang.

Sesaat sejenak setelah ku berdo’a tentang seseorang yang hilang tersebut. Terbesit pikiran yang mungkin merupakan ide-Nya. Jangan terlalu kau pikirkan, jika dia jodohmu, dia akan kembali. Mungkin sekarang dia sedang memperbaiki diri. Jika kamu bersabar, maka dia akan datang. Entah sebuah pesan atau hanya sekelumit perkataan hasil pikiranku sendiri agar tidak terlalu khawatir kehilangannya.

Entahlah...sejenak ku renungkan pemikiran tadi. Aku duduk, terpaku menatap dinding ruang tempatku kini berada. Lelah, tapi belum menyerah. Tak akan menyerah untuk yang satu ini. Kupikir ini menjadi perjuanganku yang terakhir. Aku akan mempertaruhkan semuanya dalam proses pengejaranku kali ini.

Sebuah pembuktian, akan kulakukan. Pengorbanan, pasti akan kuberikan. Tekadku sudah bulat padamu, ini karena-Mu. Jika saja dalam waktu dekat kau munculkan sosokmu yang manis dihadapanku. Aku akan memperbaiki apa saja yang harus diperbaiki. Rasa? Peka? Insting yang mungkin tumpul karena sekian waktu tanpa terasah. Semoga proses kontemplasi ini bisa menata arah yang lebih baik.

Hening.

Semoga kita dipertemukan di posisi yang lebih baik dari sekarang. Aku yakin. Apakah kamu juga yakin?

Comments

  1. Tentang kehilangan orang terkasih mas.
    Makasih udah baca dan beri komentar.
    Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kehilangan memang selalu menyedihkan, Mas. :')

      Delete
    2. Hehe...setiap kehilangan mengajarkan keikhlasan mas :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

My Opinion About The Book: "Mata Malam"

My Opinion About The Book: "The Blackside: Konspirasi Dua Sisi"

My Opinion About The Book: "Gadis Pemberontak"