My Opinion About The Book: "Do"

-
Judul: Do
Penulis: Handoko Hendroyono
Penerbit: Pop (Imprint KPG)
Tahun terbit: 2014, Mei (Cetakan kedua)
Nilai (antara 1 sampai 9): 8,7
Cover:

Pertama kali tahu soal buku ini di twitternya mas Handoko sendiri, sang penulis buku. Sebagai seseorang yang memang senang dengan dunia kreatif yang terkesan muda bingits, gue tertarik buat punya buku ini. Nah, beberapa saat kemudian setelah launching, gue langsung beli buku ini via salah satu toko buku online. Soalnya, ternyata susah banget nemuin buku ini di toko buku yang ada di daerah tenpat gue tinggal. So, gue beli buku ini lewat jaringan internet. Terimakasih internet. Namun, ternyata di online pun awalnya sulit mencari buku ini. Sold out dimana-mana men. Namun, atas berkat rahmat Allah, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, akhirnya gue temuin juga online bookstore yang jual ini buku.

Langsung aja yang gue bahas buku ini. Buku yang sangat kreatif. Ringan dalam tulisan, tetapi tetap mempunyai bobot dan makna yang mendalam. Gimana yah cara ngungkapinnya. Ini salah satu buku unik yang ditulis oleh pribadi yang juga unik. Berisi tentang motivasi, semangat untuk berbuat, semangat untuk berbagi manfaat, semangat untuk menciptakan peluang usaha baru. Semangat yang benar-benar anak muda. Semangat untuk mengangkat ekonomi kreatif anak bangsa. Ditulis dengan cara yang berbeda dengan buku-buku lainnya. Enggak bermaksud ngajarin, tapi mengajak semua generasi muda Indonesia bergerak menuju kesejahteraan bangsa.

Generasi muda Indonesia saat ini memang luar biasa. Nasionalisme dan patriotisme diwujudkan melalui karya kreatif. Meski sepertinya masih berpusat di kota-kota besar saja. Mudah-mudahan karena hadirnya media sosial, dan buku-buku seperti salah satunya karya mas Handoko ini, sosok muda yang menginspirasi juga akhirnya muncul di pelosok negeri. Sosok yang nantinya bisa meningkatkan taraf hidup orang banyak melalui ide-ide kratifnya. Salah satu cara untuk sukses di usia muda adalah dengan ide-ide kreatif. Pokoknya coba baca buku ini deh. Beberapa tips dan trik dibahas dalam buku ini. Yang jelas kalau kata mas Handoko, kita harus peka dengan lingkungan sekitar kita. Berpikir lokal. Kemungkinan besar di sekitar kita ada hal-hal unik yang tentunya bisa diolah dengan sedemikian rupa hingga memiliki nilai ekonomi. Dan bermanfaat bagi banyak orang.

Gue sendiri memang senang dengan dunia kreatif. Sering nulis, bikin lagu, gambar, desain, pokoknya hal-hal berbau kesenian. Nah, mas Handoko inilah salah satu pribadi unik yang menginspirasi. Gue sangat bersyukur menjadi bagian dari generasi muda Indonesia saat ini. Karena banyak sekali sosok-sosok yang telah meraih sukses di usia muda, dan enggak sungkan buat berbagi dengan banyak orang. Salah satunya ya mas Handoko ini. Selain ada Yoris, Radit, Joko, Pandji, Bob, Ippho, Peter, Dochi, dan yang lain-lain. Makanya gue follow orang-orang ini buat motivasi dan inspirasi.

Buku ini sangat bermanfaat dalam memberikan inspirasi untuk generasi muda. Gerakan generasi muda secara bersama-sama akan memajukan bangsa. Mengangkat harkat negeri ini. Mempercepat sampainya kita kepada tujuan founding fathers negara kita. Marilah kita sebagai generasi muda Indonesia, mulai bergerak. Berpikir kreatif. Menciptakan peluang usaha yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Menjadi leader dalam perubahan. Cuma gitu aja sih yang pengen gue sampein tentang buku ini. Silahkan dibaca, karena bukunya keren abisssss!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

My Opinion About The Book: "Mata Malam"

-
Image
Judul: Mata Malam Terjemahan dari: ‘Human Acts’, terbitan Changbi Publishers, Inc., 2014 Penulis: Han Kang Penerbit: Baca (PT Bentara Aksara Cahaya) Penerjemah: Dwita Rizki Tahun terbit: 2017, Oktober Nilai (antara 1 sampai 9): 8,2 Cover: Setelah lama menghilang dari menulis review buku yang baru gue baca, kini gue balik lagi buat ngasih tau kalian semua tentang buku-buku apa aja yang udah gue lahap selama beberapa waktu ini. Kali ini gue coba menulis review novel “Mata Malam” karya Han Kang. Blio adalah seorang penulis asal Korea Selatan yang di tahun 2016 lalu memenangkan The Man Booker International Prize , mengalahkan penulis Indonesia, Eka Kurniawan, lewat novel “Vegetarian”. Nanti deh gue bakalan review novel terse but . Kali ini gue bakalan bahas soal “Mata Malam” dulu, yang judul aseli dari sononya adalah “Human Acts”. Entah kenapa pemilihan judul “Mata Malam” menurut gue amat cocok dengan nuansa novel ini, kasih aplaus buat pihak penerbit karena tela...
Read more

My Opinion About The Book: "The Blackside: Konspirasi Dua Sisi"

-
Image
Judul: The Blackside: Konspirasi Dua Sisi Penulis: Wenny Artha Lugina Penerbit: Bentang (PT Bentang Pustaka) Tahun terbit: 2014, Februari Nilai (antara 1 sampai 9): 8 Cover: Judul novel ini yang membuat gue tertarik buat nyomot ini novel dari rak buku di salah satu toko buku terkenal. Embel-embel ‘Konspirasi Dua Sisi’ menjadi daya tarik buat gue. Teori konspirasi memang menjadi salah satu hal yang menarik untuk diikuti. Apa lagi novel hasil karya dalam negeri, gue sangat mengapresiasi hal tersebut. Novel ‘The Blackside’ ini adalah karya novel pertama dari mbak Wenny Artha Lugina. Salah seorang penulis yang gue follow twitternya nih guys di @wenndays. Tapi, akhir-akhir ini beliau sudah jarang menunjukan eksistensinya di dunia perkicauan hehe. Salah satu penulis muda yang memberikan inspirasi, yang mencari ilmu hingga ke negeri Cina. Eh, maksud gue mencari ilmu hingga ke negeri Tiongkok. Novel ini bercerita tentang Farah Alicia, seorang anchor muda di salah satu telev...
Read more

My Opinion About The Book: "Gadis Pemberontak"

-
Image
Judul: Gadis Pemberontak, Perjuangan Seorang Gadis Muslim Melawan Takdir di Tanah Rantau Terjemahan dari: ‘The Writing on My Forehead’ terbitan Williams Morrow an imprint of Harper Collins Publishers, 2009 Penulis: Nafisa Haji Penerbit: Literati (Penerbit Lentera Hati) Penerjemah: Alan Taufiq Hidayat Tahun terbit: 2010, Juli Nilai (antara 1 sampai 9): 7,3 Cover: Pertama kali liat buku ini, gue tertarik dengan tulisan besar di covernya yang berwarna merah menyala: Gadis Pemberontak. Wah, sepertinya menarik. Kemudian tulisan kecil di bawah judul besarnya bikin gue makin penasaran sama buku ini. Perjuangan seorang gadis muslim melawan takdir di tanah rantau, begitu katanya. Ternyata buku tersebut adalah sebuah novel, yang memang benar menceritakan apa yang terpampang di judulnya. Meski sisi religi dari cerita novel ini hanya dikupas sedikit aja. Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Saira Qader yang tinggal di Amerika Serikat bersama dengan keluarganya...
Read more