Derby Manchester Yang Membosankan
Antiklimaks.
Mancester derby kemarin menurut gue benar-benar pertandingan yang membosankan.
Sebuah derby yang digadang-gadang menjadi pertandingan besar di akhir pekan kemarin dalam sebuah kompetisi yang bernama Liga Premier Inggris, berakhir tanpa gol dan miskin peluang. Bahkan, di babak pertama pertandingan tersebut tanpa ada shot on target baik ke gawang De Gea di Manchester United, juga gawang The Citizens yang dijaga Joe Hart.
Pertaindingan yang digelar di hari Minggu, di waktu prime time khususnya di belahan bumi bagian Indonesia barat ini benar-benar mengecewakan para pecinta sepakbola. Sudah pasti pendukung The Red Devils sangat kecewa dengan permainan Manchester United di Old Trafford akhir pekan kemarin. Dengan bermain di kandang, para pendukung United pasti mengharapkan kemenangan agar United bisa menempel ketat Arsenal dan menyalip tetangga sekota mereka.
Hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan tentunya bagi pendukung Setan Merah, setelah di musim lalu klub Manchester biru lebih kompetitif dibandingkan dengan mereka. Pendukung United berpikir bahwa satu tahun merupakan waktu yang lebih dari cukup untuk Louis van Gaal beradaptasi dengan skuat Manchester merah.
Miskin kreasi dan miskin peluang.
Begitu media massa menggambarkan pertandingan derby Manchester lalu. Dalam pertandingan yang begitu menentukan, Manchester United bermain melempem. Meski masih di awal musim, jika United akhir pekan lalu berhasil mengalahkan The Citizen, hal tersebut akan menjadi momentum untuk meningkatkan semangat para pemain dalam memperjuangkan perebutan gelar Liga Premier Inggris musim ini.
Depay dan Martial, yang pada pekan-pekan awal Liga Premier Inggris terlihat begitu mematikan, ternyata semakin hari semakin meredup permainannya. Bahkan, Depay tak dimainkan dalam pertandingan ini, mungkin masih galau dengan tidak lolosnya Belanda ke Euro 2016. Dalam pertandingan derby yang (katanya) penting ini, Martial menggantikan peran Depay di sisi kiri penyerangan Setan Merah.
Wayne Rooney sebagai kapten sekaligus penyerang utama yang diandalkan LvG, bermain sangat buruk di sepanjang musim ini. Daya jelajah dan sentuhan mematikan yang dimiliki Rooney terkesan hilang. Penyakit seorang Falcao yang musim lalu miskin kontribusi bagi United, seakan menular pada diri Wayne Rooney. Hal tersebut berlanjut dalam performanya di pertandingan derby Manchester kali ini.
Sementara tanpa hadirnya Sergio Aguero dan David Silva, Manchester City terlihat kepayahan di lini depan. Wilfried Bony yang ditugaskan untuk menggantikan peran Aguero, ternyata gagal bermain maksimal. Nyaris tanpa peluang pada pertandingan, Bony diganti di akhir babak kedua oleh Iheanacho, yang juga tanpa peluang. Yaya Toure nampak kelelahan karena harus bermain sendiri tanpa dukungan Silva dalam proses membangun serangan City.
Meski kedua tim tampil buruk, Joe Hart mencatat rekor cleansheet yang ke-100 selama bermain di Liga Premier Inggris, dalam pertandingan tersebut. Sebuah rekor yang diraih tanpa menjadi pemenang dalam pertandingan kalo menurut gue sih hambar. Seperti sayur kurang garam. Enggak gurih-gurih gimana gitu.
Bak bermain di atas ladang ranjau, kedua tim bermain sangat berhati-hati sejak awal peluit tanda pertandingan dimulai ditiup wasit. Mark Clattenburg yang selalu dianggap menjadi wasit yang berat sebelah jika ditugaskan dalam pertandingan yang mengandung Manchester United pun sepertinya kali ini malas untuk menunjukan keberpihakannya.
Jebakan offside Manchester City yang gagal menjebak salah satu pemain muda potensial United, Jesse Lingard, yang kemudian dengan sentuhan pelan kaki kanannya berhasil memanfaatkan umpan lob yang diberikan Martial, hanya membenturkan bola ke mistar gawang Joe Hart. Itu peluang emas tuan rumah satu-satunya yang masih gue inget sampe hari ini. Selain itu, entahlah. gue lupa.
Pertandingan ini menjadi salah satu pertandingan yang harus gue lupain secepatnya. Tidak sesuai dengan citra yang coba digambarkan oleh media massa jelang pertandingan berlangsung. Memang sudah seharusnya derby Manchester dikembalikan pada khittah-nya, sebuah duel semenjana. Seperti level derby ini di sepuluh tahun yang lalu.
saya bela-belain pulang kondangan cepet demi derby, tapi mengecewakan :(
ReplyDeleteIya mas bro, pertandingan tanpa peluang. Eh kemaren juga Man Utd maen jelek lagi lawan Crystal Palace. Mulai tergerus nih staminanya.
Delete