My Opinion About The Book: "Watir"

Judul: Watir
Penulis: @infowatir
Penerbit: RakBuku
Tahun terbit: 2014, Agustus (Cetakan kelima)
Nilai (antara 1 sampai 9): 8,5
Cover:

Sumpah, watir pisan euy. Gue nemu buku ini di rak buku seorang teman. Entah apa motivasi temen gue ini beli buku yang sia-sia seperti ini. Itulah pikiran gue sebelumnya. Akhirnya coba gue baca. @infowatir adalah salah satu akun anonim di twitter yang udah berjaya dari semenjak dahulu Steve Jobs mendirikan Apple. Beneran bikin gue ketawa ngakak enggak abis-abisnya. Enggak tau siapa yang mencetuskan buat nulis ini buku. Yang jelas, menulis cerita lucu untuk memberikan hiburan bagi banyak orang adalah ladang pahala. Setidaknya gitu kata guru agama gue waktu sekolah dulu. Tapi gue juga lupa-lupa inget sih omongan guru gue, enggak tau bener apa salah. Hehe.

Halaman ke halaman gue baca tanpa berhenti ketawa. Sempet khawatir juga, kalau entar pas beres baca gue dianggap gila. Tapi untungnya enggak. Buktinya sekarang gue bisa nulis disini. Terdiri dari beberapa bagian, ada cerita cerita horor tapi lucu, ada tentang pantun, ada juga peribahasa-peribahasa yang terdapat di buku ini. Dan semuanya nyeleneh. Lucu banget menurut gue. Aseli, stok ketawa gue hampir abis gara-gara baca buku ini. Betul-betul sebuah karya yang menghibur. Dan kata temen gue, ada buku watir edisi kedua. Tapi nyampe gue tulis review ini, gue belum sempet baca buku edisi keduanya. Mudah-mudahan ada yang ngasih pinjem.

Banyak orang yang mungkin mempertanyakan, kenapa gue harus review buku ini. Memang, buku seperti ini enggak mesti di review. Enggak ada juga makna terselubung dibalik tulisan lucu ini. Lagian, mayoritas isinya juga kan berasal dari kicauan akun @infowatir di twitter. Apa enggak basi? Yah, jawaban gue sih simple: gue tulis apa yang gue pengen tulis. Ini kan blog gue. Sebagai orang yang bergerak di bidang kreatif, menurut gue buku seperti ini tuh kreatif. Sangat menghibur, di negeri yang mayoritas penduduknya ngeluh dan galau. Eh, ralat deng, mayoritas pengguna medsosnya yang ngeluh dan galau, bukan mayoritas penduduk. Mudah-mudahan kegalauan dan amarah masyarakat yang kecewa dengan kondisi bangsa sedikit mereda pas baca buku ini.

Salah satu kepekaan yang ditangkap oleh generasi muda, dan kemudian dijadikan sesuatu yang bernilai ekonomi adalah media sosial. Terutama twitter kalau menurut gue. Soalnya, baru di twitter tuh muncul akun anonim yang banyak menghibur dan memberi motivasi. Salah satunya ya @infowatir ini. Menurut gue, buku ini termasuk bagian dari industri kreatif Indonesia yang sedang berkembang. Dari sebuah akun anonim yang mungkin tadinya hanya berniat untuk menghibur hati para pengguna twitter yang sedang gundah gulana, akhirnya menghasilkan income melalui buku yang dirilis.

Sebagai bagian dari orang sunda, gue sih ngakuin kalau orang sunda itu memiliki bakat ngehibur orang. Terbukti dari banyaknya orang sunda yang sukses di dunia hiburan tanah air. @infowatir melihat peluang disitu. Padahal idenya sih sepele, tapi hanya yang beride kreatif yang akhirnya bisa mendatangkan nilai ekonomi. Meski banyak menggunakan bahasa sunda, gue yakin buku ini mudah dimengerti oleh seluruh bangsa Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

My Opinion About The Book: "Mata Malam"

My Opinion About The Book: "The Blackside: Konspirasi Dua Sisi"

My Opinion About The Book: "Gadis Pemberontak"