My Opinion About The Book: "Sebelas Patriot"
Judul: Sebelas Patriot
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang (PT Bentang Pustaka)
Tahun terbit: 2011, Juni
Nilai (antara 1 sampai 9): 8,3
Cover:
Siapa yang enggak
tahu sama Andrea Hirata? Penulis novel terkenal yang karyanya sudah terkenal di
mancanegara. Tetralogi Laskar Pelangi-nya mengguncang dunia. Salah satu penulis
favorit gue. Setiap karyanya sudah pernah gue baca, sayangnya belum punya aja.
Pasti gue koleksi setiap karyanya, tapi entar hehe. Salah satu sisi unik dari
kehidupan Ikal – tokoh utama ‘Laskar Pelangi’ – baru sekarang dimunculin ke
publik sama bang Andrea. Ternyata ada sisi hidup yang masih tersembunyi tentang
jiwa nasionalisme dan kecintaan terhadap sepakbola. Salah satu olahraga favorit
bangsa Indonesia. Cerita singkat itulah yang kemudian diangkat lewat satu novel
yang berjudul ‘Sebelas Patriot’.
Novel ini
menceritakan sisi lain kehidupan Ikal, si anak Belitong yang akhirnya bisa
meraih impiannya untuk pergi sekolah ke Eropa. Ternyata Ayah Ikal dahulunya
adalah seorang pemain sepakbola yang sangat dikagumi rakyat Belitong, disamping
disegani oleh pemerintah kolonial masa itu. Sebuah peristiwa menjelang
kemerdekaan yang terjadi di lapangan sepakbola, membuat Ayah Ikal menghapus
cita-cita membela tim nasional Indonesia yang baru merdeka. Kini, Ikal ingin
sekali mewujudkan cita-cita ayahnya untuk menjadi pemain sepakbola, yang bisa
membela tim nasional merah putih. Demi cita-cita tersebut Ikal kemudian
berlatih dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, dalam perjalanannya tujuan Ikal untuk
membahagiakan ayahnya pun kandas. Beberapa tahun kemudian, Ikal datang di
Santiago Bernabeu, stadion kebanggaan klub Real Madrid. Apa yang terjadi? Baca
aja deh guys.
Sebuah novel yang
seru. Ringkas tapi berkesan. Lucunya, dalam paket penjualan novel ini, Andrea
Hirata menyisipkan sebuah CD yang berisi lagu ciptaannya sendiri. Lagu-lagu
yang berhubungan dengan sepakbola. Lagu yang menjadi sountrack dari novel itu
sendiri. Gue sendiri nyobain baca novel ini sambil dengerin soundtracknya.
Wuiiiih, jadi berasa gimana gitu. Penawaran yang unik dan sungguh baru.
Kayaknya belum ada sebelumnya deh orang bikin novel sekaligus sountrack buat
didengerin sambil baca novelnya gini?! Atau mungkin sudah ada sebelumnya?!
Entahlah, gue enggak tahu, yang jelas ini adalah sebuah pengalaman baru buat
gue sebagai pembaca. Novel ini juga menggambarkan rasa cinta Andrea Hirata
dengan sepakbola nasional. Garuda di dadaku hehe.
Andrea Hirata
memang fenomenal. Menulis novel yang bisa disimpulkan sebagai pengalaman hidup
pribadinya, dengan sedikit penambahan disana sini biar lebih dramatis tentunya.
Memang sebuah hal yang unik, pengalaman hidup aja bisa dibikin jadi banyak
novel yang semuanya laris di pasaran. Bang Andrea menjadi trendsetter, setelah
tetralogi Laskar Pelangi, banyak penulis coba mengangkat tema yang sama.
Pengalaman hidup pribadi yang dikamuflase menjadi tokoh fiktif dalam novel.
Cara baru menulis autobiografi. Namun, enggak banyak yang seberhasil Andrea
Hirata. Meski demikian, bang Andrea berhasil menggugah banyak orang untuk
menjadi penulis. Menjadi bangga akan masa lalunya yang meskipun pahit, tetapi
menjadi kisah yang menginspirasi di kemudian hari.
Comments
Post a Comment