Posts

Showing posts from February, 2016

Teror Apa Teror?

Riuh menyapa negeri ini di awal 2016. Hiruk pikuk yang sudah lama hilang kembali muncul. Teror menggema di awal tahun baru. Dua pekan setelah pergantian tahun, teroris kembali menyerang Indonesia. Modus yang dilakukan pun cenderung baru. Kata orang sih identik dengan modusnya ISIS, jika mengacu kepada teror yang terjadi di Paris, Perancis. Selain meledakan bom, pihak teroris menyerang menggunakan senjata api. Teror yang terjadi tentunya berlipat ganda. Akan tetapi, dibalik teror yang terjadi, banyak spekulasi yang muncul. Ada yang berkata peristiwa ini merupakan setting belaka guna meningkatkan citra kepolisian di mata masyarakat. Ada juga yang mengatakan bahwa peristiwa ini hanyalah buatan pihak asing yang kedudukannya terancam di negeri ini. Jika memang teror ini hanya untuk memperbaiki citra polisi, sudah barang tentu kita bisa tepiskan teori konspirasi yang satu ini. Demi nama baik, sebuah lembaga pemerintah mengorbankan beberapa nyawa, gue kira hal tersebut sangat konyol, mes...

BBM, Nasibmu Kini...

BBM turun, dan tak ada media membuat liputan khusus akan hal ini. Harga minyak dunia yang menurun dengan drastis, tak lagi menjadi sorotan. Publik sepertinya lupa dengan kisah-kisah lama tentang kenaikan BBM yang meresahkan. Demonstrasi besar terjadi jelang kenaikan harga BBM, juga aksi wakil rakyat yang beraksi bak pahlawan di Senayan, hanya tinggal sejarah. BBM turun tak ada yang ngotot menuntut perubahan RAPBN, karena ada dana surplus untuk pembelian BBM. Penyesuaian harga pun dilaksanakan setengah hati, tanpa ada kawalan media massa. Euforia masyarakat pun terkesan biasa saja. Mereka sudah terbiasa membeli apapun kebutuhan sehari-harinya dengan mahal. Sebetulnya, jika memang pemerintah setiap tahunnya membeli BBM ke luar negeri dengan menggunakan APBN, maka anggaran yang disusun dalam RAPBN lalu akan mengalami over budget. Ada kelebihan dana tersedia, dikarenakan selisih pada pembelian minyak itu. Terjadi surplus di sana, karena ketika penyusunan RAPBN 2016 tersebut tentunya p...

Ada Apa Dengan Liga China?

Bursa transfer sepakbola di awal tahun 2016 ini diramaikan dengan hijrahnya pemain dari benua Eropa menuju asia. Beberapa transfer yang mencuri perhatian gue adalah soal Ramires, Gervinho, Fredy Guarin, Alex Texiera, dan Jackson Martinez. Tiga orang asal amerika selatan itu nekad merantau ke negeri Tiongkok. Mencari apa? Mencari sesuap berlian tentunya,masa mau latihan kungfu?! Eropa sebagai benua yang menjadi kiblat sepakbola selama ini, ditinggalkan demi gaji berlipat ganda di daratan Cina. Mungkinkah hanya sekedar gaji yang membuat mereka mau pindah ke Asia? Ada lagi cerita tentang gagalnya transfer pemain AC Milan Luiz Adriano, dan lagi-lagi Tiongkok menjadi tujuan. Namun, untuk yang terakhir ini meski sang pemain sudah mendarat di Beijing, perpindahan gagal terwujud. Entah ada apa dibalik gagalnya transfer yang satu ini, yang jelas negeri tirai bambu jadi tujuan pesepakbola kekinian. Salah satu yang membuat mereka tergiur dengan China pasti terkait dengan gaji mahal. Semua pe...

My Opinion About The Book: "Pendidikan Kaum Tertindas"

Image
Judul: Pendidikan Kaum Tertindas Terjemahan dari: ‘Pedagogy Of The Oppressed’ terbitan Penguin Books, 1972 Penulis: Paulo Freire Penerbit: Pustaka LP3ES Indonesia Penerjemah: Tim Redaksi LP3ES Tahun terbit: 2008, April (Cetakan keenam) Nilai (antara 1 sampai 9): 8,5 Cover: Back to my blog guys! Kali ini gue bakalan ngereview buku jadul karya Paulo Freire nih. Siapakah tokoh yang satu ini? Menurut wikipedia, Paulo Freire adalah seorang tokoh pendidikan asal Brasil, dan merupakan salah satu teoritikus pendidikan yang berpengaruh di dunia. ‘Pendidikan Kaum Tertindas’ merupakan karya tulisnya yang fenomenal. Menjadi acuan bagi banyak gerakan pendidikan rakyat di dunia. Begitu menurut yang gue baca di internet. Begitu ringkas dan padat, hanya terdiri dari 200 halaman lebih. Ini merupakan salah satu bentuk kritik Paulo Freire terhadap sistem pendidikan yang berlaku di dunia, khususnya di Brasil. Buku ini terdiri dari empat bab, dalam edisi revisi yang sudah di terjema...