My Opinion About The Book: "How To Master Your Habits"
Judul: How To Master Your Habits
Penulis: Felix Y. Siauw
Penerbit: AlFatih Press
Tahun terbit: 2014, Desember (Cetakan kesembilan)
Nilai (antara 1 sampai 9): 8
Cover:
Selamat sore guys!
Kali ini balik lagi di blog gue. Sebuah artikel review buku merupakan salah
satu tema yang sering gue tulis di blog. Kenapa seperti itu? Semua itu
merupakan salah satu efek dari kebiasaan yang gue lakuin: hobi membaca. Sebuah
kebiasaan alias ‘habit’ yang gue lakuin sejak masih kecil. Mulai dari baca
komik dan buku-buku pelajaran di sekolah dulu, hingga ke buku-buku tebal yang
gue dapet dari orang-orang di sekiter gue, di masa akhir gue remaja, hingga
saat ini. Ngomong-ngomong soal ‘habit’, salah satu buku yang gue dapetin dari
obral buku pas bulan puasa kemaren, adalah buku karya ustadz Felix Siauw,
seorang mualaf Tionghoa yang akhirnya menjadi salah satu pendakwah yang lumayan
sering beredar di medsos. Buku karya ustadz Felix ini berjudul “How To Master
Your Habits”. So, marilah kita bahas gimana isi buku ini...
Mulai dari halaman
pertama, ustadz Felix langsung to the point kalau hidup manusia ini enggak
lepas dari berbagai ‘habit’ alias kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan inilha yang
dijalankan manusia sebagai rutinitas kesehariannya. Bagaimana cara mandi, cara
tidur, cara makan, alur berpikir, cara menulis, cara bicara, semuanya adalah
kebiasaan yang sudah kita latih sejak kecil. Ustadz Felix membagi kebiasaan
dari kebiasaan baik dan buruk, dan semua itu terjadi atas pilihan yang kita
ambil. Semua menjadi kebiasaan yang enggak bisa lepas dari kita. Hal yang sudah
menjadi tredemark kita. Dalam buku ini, sebagai pendakwah, jelas ustadz Felix
coba menghimbau kita semua untuk menghentikan segala kebiasaan buruk, dan mulai
melakukan banyak kebiasaan baik. Baik dalam konteks hukum, etika, dan moral,
sebagai manusia, dan baik ditinjau dari sudut pandang agama, seusai ajaran
Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Sudah menjadi hal yang naluriah manusia
untuk melakukan kebaikan. Namun, lingkungan tempat manusia itu hidup bisa
memengaruhi tabiat seseorang. Jika kita sering melihat keburukan di lingkungan
hidup kita, maka keburukan itu menjadi hal biasa di mata kita. Jika kita sudah
biasa melihat yang buruk, maka kita pun tak sungkan melakukan yang buruk itu
sebagai kebiasaan. Dan itu sangat berbahaya guys! Gue dan siapapun orang baik
tentu sepakat dengan pemikiran ustadz Felix.
Buku ini kemudian
membahas langkah-langkah bagaimana tindakan baik manusia itu dilakukan, dan
berangsur-angsur menjadi sebuah kebiasaan. Jika sesuatu yang baik menjadi kebiasaan,
maka kita akan dengan ringan melaksanakan kebiasaan baik tersebut. Tentu kita
semua ingin dikenal sebagai orang yang baik bukan? Maka perbuatan baik tentu
harus sudah mulai kita biasakan. Berawal dari motivasi, kita harus tentukan
seperti apa perbuatan baik yang akan kita lakukan. Perbuatan baik yang akhirnya
menjadi tredemark kita, sebuah ciri khas yang menjadikan kita dikenal publik.
Tentulah untuk dikenal orang, perbuatan baik kita harus menjadi manfaat bagi
banyak orang itu sendiri. Nah, perbuatan baik yang akan kita jadikan kebiasaan,
tentu harus kita latih berulang-ulang dengan konsisten, setiap hari.
Berbagai alasan
dikemukakan ustadz Felix tentang mengapa sebuah perbuatan ‘habit’ harus dilatih
secara berulang kali dan secara konsisten dilakukan setiap hari. Dengan latihan
yang konsisten tiap hari, maka ‘habit’ atau kebiasaan itu akan dilakukan fisik
kita secara otomatis. Ini terbukti dalam kehidupan seorang atlet olahraga.
Practice makes perfect. Tapi practice dan pengulangan yang konsisten saja
enggak cukup. Konteks utama yang dijelaskan dalam buku ini adalah tentang peran
kita sebagai bagian dari umat Islam dalam menjalankan hidup di dunia. Terutama
cara kita untuk menjadi pendakwah, minimalnya untuk membangkitkan itikad baik
kita untuk mendakwahkan Islam, paling enggak buat keluarga kita sendiri. Namun,
gue sih enggak hanya mikir secara spesifik gitu, buku ini bukan untuk menuntun
kita sebatas menjadi pendakwah semata, tapi bisa juga diterapkan buat siapapun
untuk memulai sebuah kebiasaan baik dalam hidupnya.
Umat islam,
sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW, harus menjadi teladan bagi lingkungannya.
Ia harus menjadi contoh, baik dari sikapnya dalam menghadapi berbagai masalah
dalam hidup, perkataannya kepada orang lain, hingga perbuatannya sehari-hari.
Semua harus menginspirasi, dan mengajak kepada kebaikan. Kalau kita tidak
menjadikan perbuatan itu sebagai ‘habit’ atau kebiasaan, maka tak mungkin pula
kita mengajarkan atau memberi contoh bagi orang lain. Semua harus mulai dari
diri kita sendiri, mulai dari hal yang kecil, yang mampu kita lakukan, dan
mulai dari saat ini juga, begitu kata Aa Gym. Sudah barang tentu buku ini
sangat menginspirasi dan layak dibaca siapapun juga muslim yang ingin
meningkatkan pemahaman ilmu agamanya. So, monggodibaca bukunya ya guys.
Hehehe...

Comments
Post a Comment