Posts

Showing posts from June, 2014

Cerita Awal Brasil 2014...

Sudah beberapa hari ini kita dilanda demam piala dunia. Sedikit demi sedikit hingar-bingar pemilihan presiden pun akhirnya tenggelam, meski masih ada media yang memusatkan pemberitaan kepada capres dan cawapres yang sedang bersaing, itu pun media yang memang dari awal sudah terlihat mendukung salah satu calon. Semua pihak yang sedang bertarung mempromosikan jagoannya di pilpres kali ini, mulai mencair dalam satu tontonan: sepakbola. Ya, sepakbola. Sebuah permainan olahraga yang katanya lahir di tanah britania berpuluh tahun silam, berhasil menghipnotis masyarakat negeri ini, mulai menghilangkan perdebatan serta perbedaan yang tercipta, akibat dari hiruk-pikuk pemilihan presiden yang akan diadakan pada tanggal 9 Juli 2014 nanti. Piala dunia kali ini merupakan turnamen terbesar FIFA yang ke-20, yang diselenggarakan di Brasil. Terdiri dari 32 tim yang terbagi ke dalam 8 grup, dan akan digelar 64 pertandingan dalam waktu sebulan penuh. Tim nasional manakah yang akan menjadi juara pada...

My Opinion About the Book: "Bintang di atas Alhambra"

Image
Judul: BINTANG DI ATAS ALHAMBRA Penulis: Ang Zen Penerbit: Bunyan (PT Bentang Pustaka) Tahun terbit: 2013, November Nilai (antara 1 sampai 9): 7 Cover: “masa depan adalah setiap impian yang dimenangkan” Begitulah kata-kata yang tertulis di cover novel karangan Ang Zen ‘Bintang di atas Alhambra’ yang menghipnotis gue untuk mengambil novel tersebut dan kemudian membacanya. Kata-kata yang mencerminkan bahwa sebuah mimpi itu layak untuk diperjuangkan. Bintang di atas Alhambra, berisi cerita tentang pengalaman seorang yang berasal dari sebuah desa terpencil yang bernama Iip, yang ingin mewujudkan mimpinya. Meskipun awalnya terlihat seperti hal yang mustahil, akan tetapi dengan motivasi yang hadir dari orang terdekat dan keadaan di sekelilingnya, juga berkat kesungguhan dari Iip dalam memperjuangkan mimpinya tersebut, akhirnya impian Iip dapat tercapai. Iip lahir dan tumbuh di sebuah daerah di pelosok Jawa Barat, dimana agama berperan sangat kuat dalam segala as...

My Opinion About the Book: "Sila ke-6: Kreatif Sampai Mati"

Image
Judul: SILA KE-6: KREATIF SAMPAI MATI Penulis: Wahyu Aditya Penerbit: Bentang (PT Bentang Pustaka) Tahun terbit: 2013, Januari Nilai (antara 1 sampai 9): 8,5 Cover: Kreatif! Itu hal yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini. Lewat buku “Sila ke-6: Kreatif Sampai Mati” ini, Wahyu Aditya coba tegaskan bahwa elemen penting dalam bertahan hidup salah satunya adalah kreatifitas. Engga hanya di bidang seni aja yang butuh kreatifitas, tapi jalan hidup manusia secara keseluruhan pun membutuhkan kreatifitas, agar bisa mencapai apa yang dimimpikan. Frase ‘sila ke-6’ menggambarkan kreatif itu adalah sesuatu yang sangat mendasar dalam diri manusia, sama pentingnya dengan 5 sila lainnya yang terdapat dalam Pancasila. Judul buku yang provokatif bikin gue sangat penasaran buat baca buku ini. Ternyata, isinya memang sangat luar biasa. Penulis menceritakan pengalaman hidup pribadinya, juga orang-orang yang dikenalnya, sebagai bukti bahwa dengan mengandalkan kreatifitas, h...

Mimpi Menuju Piala Dunia

Indonesia adalah sebuah negeri yang gila sepakbola. Hal yang menjadi sangat wajar karena di masa lalu, beratus-ratus tahun bangsa ini menjadi koloni dari salah satu negara sepakbola di daratan eropa. Bahkan di masa kolonial itulah negeri ini bisa mencicipi yang namanya piala dunia yang di masa tersebut masih menggunakan nama piala Jules Rimet. Akan tetapi setelah bangsa ini mendapatkan kemerdekaannya, dari tahun 1945 hingga saat ini, prestasi sepakbola Indonesia seakan berjalan ditempat. Sampai dengan saat ini, negeri kita belum bisa kembali turut serta dalam gelaran piala dunia. Apa yang terjadi? Dari total penduduk Indonesia yang saat ini telah menyentuh kurang lebih 250 juta jiwa, federasi sepakbola negeri ini seharusnya tidak akan sulit untuk menemukan sebelas pemain sepakbola berbakat yang bisa mengantarkan Indonesia menuju piala dunia. Akan tetapi pada kenyataannya hal tersebut menjadi sulit. Seleksi tim nasional yang dilakukan sepertinya tidak membuahkan hasil yang maksimal...

Jalan Berliku Pendidikan Negeri Impian

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Pepatah itu akan selalu tersimpan mungkin di banyak ingatan warga negara Indonesia, bahkan Bung Karno pernah berkata, “ Jangan sekali-kali melupakan sejarah ”. Hal ini merupakan penekanan dari sang Proklamator untuk kita sebagai generasi penerus bangsa, karena sejarah merupakan guru. Guru yang memberikan teladan, pelajaran atas kesalahan yang terjadi di masa lalu sehingga kita sebagai generasi berikutnya tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Menurut data dari United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 2013, Indonesia berada pada kategori medium human development dalam pengembangan sumber daya manusia. Pada data Human Development Index (HDI) di tahun yang sama, Indonesia berada di peringkat 121, masih di bawah negara-negara tetangga kita di ASEAN seperti Malaysia di peringkat 64 dan Filipina di peringkat 114. Hal ini menjadi bukti bahwa tingkat pengembangan kualitas sumber daya manusia di Indonesia mas...

Menyambut Pesta Demokrasi

Maaf telat posting... (^_^)v 2014 adalah tahun Pemilu, dimana negeri kita tercinta mengadakan pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih siapa saja calon wakil rakyat yang akan duduk di badan legislatif dan juga memilih presiden sebagai pimpinan tertinggi badan eksekutif. Berkaca pada pemilihan sebelumnya di tahun 2009, banyak orang yang menjadi pesimis tentang keberhasilan roda pemerintahan kita kedepannya, baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif, untuk mengangkat Indonesia dari keterpurukannya. Hal ini terjadi karena masyarakat melihat stagnasi atau mandek -nya kemajuan negara, yang diakibatkan oleh ketidakmampuan pemerintahan saat ini (periode 2009 – 2014) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum, yang didalamnya tedapat DPR sebagai badan legislatif yang pastinya mempunyai peranan dalam proses perkembangan negara yang diam di tempat ini. Lucunya, menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebanyak 509 orang anggota DPR-RI periode 2009 – 2014 dari total 56...